Thursday, October 11, 2018

Pengalaman Melakukan Pendaftaran & Penggantian Data BPJS Kesehatan Mandiri

Ditulis pada tanggal 11 Oktober 2018

Kondisi awal:
- Ibu udah ikutan BPJS kesehatan mandiri
- Ayah BPJS kesehatannya masih gabung sama kantor yang lama
- Musa belum ikut BPJS kesehatan

Lalu, kita berencana supaya kita bertiga terdaftar di BPJS kesehatan mandiri, bukan hanya ibu aja. Karena "mandiri", jadi kita harus ingat untuk bayar iuran dengan kesadaran sendiri setiap bulannya. Untuk kelas 1, iurannya Rp 80.000/bulan per orang.

Setelah baca-baca, ternyata pendaftarannya bisa via online di website BPJS kesehatan dan bisa juga di aplikasi "Mobile JKN" yg bisa didownload di playstore. Awal pendaftaran online, disuruh memasukkan nomor KK. Lalu, muncul data KK kita. Kemudian, kita pilih siapa aja dari anggota keluarga yg ingin didaftarkan. Tapi waktu itu, karena ayah bukan daftar, melainkan ada pergantian data, jadi gagal daftar via online. Kami disuruh mendatangi kantor cabang BPJS kesehatan.

Pergilah kami ke kantor cabang Jakarta Timur, di Rawamangun, tepatnya di Jl. Sunan Giri. Sebelum datang, kami sudah bawa banyak berkas-berkas kelengkapannya, karena dapat info dari internet. Berikut kelengkapan yg kami bawa (yang ternyata gak semuanya kepake):

MUSA
● Fotokopi Kartu Keluarga (KK) (1lbr)
● Fotokopi Akta (1lbr)
● Fotokopi Buku Tabungan (1lbr)
● Pasfoto 3 x 4 (1lbr)

AYAH
● Fotokopi Kartu Keluarga (KK) (1lbr)
● Fotokopi KTP (1lbr)
● Fotokopi Buku Tabungan (1lbr)
● Pasfoto 3 x 4 (1lbr)
● Surat keterangan tidak bekerja dari perusahaan
● Bawa Kartu peserta
● Bawa KTP Asli
● Bawa Kartu Keluarga Asli
● buku rek bank Mandiri/BNI/BRI/BCA

Oh iya, kami bahkan bawa materai untuk jaga-jaga. Saking gak mau disuruh balik ke rumah lagi karena lumayan jauh. Huhu banyak banget kan. Tapi tenang dulu, baca sampai selesai ya!

Sampai sana, sudah agak siang kira-kira jam 9. Sudah banyak orang. Aku udah pasrah deh, dalam hati bilang "yah, ini mah gak tau kapan selesainya kalo orangnya banyak kayak gini". Lalu kami menyampaikan maksud kedatangan kami ke satpam, dan diarahkan ke tempat pengisian formulir. Disana kami mengisi formulir. Oh ya, jangan lupa bawa pulpen sendiri biar cepat karena pulpennya terbatas disana.

Setelah isi formulir, kami mengambil nomor antrian dan menunggu di Zona A. Zona A ini tempat pendaftaran, Zona B tempat pergantian data dan pembuatan kartu, Zona C untuk korporasi. Ternyata, menunggunya tidak lama. Tidak sampai setengah jam, kami sudah dipanggil. Dari banyak berkas yang kami siapkan, yang diminta hanya fotokopi KK dan fotokopi KTP hahaha. Tapi ya tak apalah, lebih baik lebih daripada kurang. Setelah itu, kami dipersilahkan pulang. Katanya, nanti akan ada sms masuk ke nomor handphone kami yang isinya nomor virtual account, serta total biaya yang harus dibayarkan, besera periode pembayarannya. Kamipun pulang, karena sms nya bisa sampai 3x24 jam.

Ternyata, ketika kami sampai di rumah, smsnya sudah masuk. Namun periode pembayarannya masih seminggu lagi (mendekati awal bulan). Ketika memasuki awal bulan, aku bermaksud bayar BPJS rutin seperti biasa, hanya untuk akunku saja. Ternyata secara otomatis sudah terakumulasi dengan tagihan pembayaran ayah & musa. Jadi bayarnya harus Rp 240.000 (bertiga), bukan bayar sendiri-sendiri hehe.

Setelah dibayarkan, terlihat statusnya kami bertiga sudah aktif bila dicek di aplikasi mobile JKN. Lalu, ayah kembali lagi ke kantor BPJS kesehatan. Kali ini langsung diarahkan ke loket B. Antrinya kurang lebih 1 jam. Kemudian ayah menunjukkan nomor kartu yang ingin dicetak (kartu kami bertiga). Lalu kartu kami langsung jadi deh. Kartu Indonesia Sehat. Jadi, sekarang bukan pakai kartu BPJS kesehatan yang dilaminating lagi hehe.

Begitulah pengalaman kami terkait dengan pendaftaran dan pergantian data BPJS Kesehatan Mandiri. Semoga bermanfaat :)